Jakarta-Desainer Ivan Gunawan mendedikasikan sebagian keuntungan dari penjualan busana penutup kepala siap pakai "hijab Mandjha" yang dirancangnya untuk disumbangkan ke negara

"Saya memutuskan untuk mengalokasikan keuntungan untuk ambulans serta perawatan medis, pak. Saat itu hampir ada 3 ambulan, tapi saya tidak tahu apakah ambulan itu masih ada dalam serangan kemarin. Semoga ambulan bisa digunakan," kata Ivan, atau Igun ternama, saat ditemui Senin di kantor Baznas pusat di Matraman, Jakarta.

Ivan tidak ingin menjelaskan berapa banyak yang ingin dia sumbangkan ke Palestina. Namun kata dia, perkiraan nominal donasi wartawan berkisar antara Rp1, 5 miliar.

"(Rp1. 5 miliar kaku?Kurang lebih seperti itu, " kata Ivan.



Ivan tidak menyebutkan nama aslinya, sejak awal dia berkomitmen pada ibunya, sehingga perbuatan baik hanya mengenal tangan kanan dan hatinya.

"Sebelum ini, saya pertama kali mendapat izin dari ibu saya," kata Ivan.

Hijab Mandjha untuk Palestina termasuk ilustrator tidak sah Windi Setyoningsih. Meski desain busananya dibuat secara eksklusif oleh tangan Ivan Gunawan.



Tutup kepala tersebut dapat dibeli dalam mekanisme preorder (preorder/PO). Harganya Rp229 ribu.

"Kami membuat PO agar semakin banyak yang mereka hasilkan, semakin banyak yang mereka beli. "Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak," kata Ivan.

Ivan mengatakan penjualan cadar masih berlangsung, namun kini pihaknya akan mengirimkan bantuan ke Palestina melalui mediasi Baznas Center.



Sorban kotak-kotak hitam "Keffiyeh" menjadi inspirasi Ivan saat mendesain tutup kepala.

"Saya meminta untuk mencari sorban, dan gambar itu dibuat oleh Windy. Lalu saya minta dicarikan bunga warna-warni, seperti warna bendera Palestina, semuanya dijadikan kerudung," kata Ivan.

Ivan mengatakan desain tutup kepala tidak mengikuti tren mode lainnya. Karena itu dibuat murni dari apa yang dia rasakan saat mendengar kabar duka tentang keadaan para penyintas perang Rafah.

" 20 tahun bekerja, saya selalu memakai kacamata kuda, tidak melirik lirik lainnya."Akhirnya, pasar tertarik dan juga bisa membantu membasuh luka Palestina," kata Ivan.