Jakarta-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintan Pspa Yoga, menilai kepemilikan dan kepemimpinan UMKM oleh perempuan sebagai modal utama untuk memajukan program pemberdayaan perempuan, mendukung Sustainable Development Goals dan mendukung kesetaraan gender.

" Lebih dari 3800 juta UMKM dikelola oleh perempuan dan ini menjadi bukti bahwa kontribusi perempuan terhadap perekonomian Indonesia tidak bisa dianggap remeh, " kata Bintang Puspayoga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menurut Bintang Puspayoga, usaha kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian Indonesia.1

Ia menyampaikan, selama krisis ekonomi dan pandemi, UMKM perempuan dapat bertahan dan memiliki ketahanan yang tinggi.

Data Kementerian Koperasi dan UMKM menunjukkan terdapat 6.500 juta usaha kecil dan menengah di Indonesia, dimana 6.400 juta di antaranya merupakan usaha mikro.

Dari 6.400 juta usaha mikro tersebut, 60% dimiliki dan dikendalikan oleh perempuan.

Selain itu, menurut Bank Dunia, UMKM yang dikelola perempuan lebih cenderung mempekerjakan karyawan perempuan, termasuk memperluas jaringan ritel atau distribusi.

KemenPPPA sendiri menitikberatkan pada 3 kelompok rentan dalam program pemberdayaan ekonomi perempuan: perempuan tertinggal, perempuan perumah tangga, dan perempuan penyintas kekerasan dan bencana.

" KemenPPPA akan bersinergi dengan komunitas bisnis dan Program Pemberdayaan Masyarakat Nasional (Pnpm) Mandiri untuk memberikan dukungan kepada kelompok perempuan rentan, " kata Bintang Puspayoga.

Hal ini juga mendorong Asosiasi Pengusaha Wanita Muslim Indonesia (ALISA) "Khadijah" untuk bergerak memberikan dukungan kepada kelompok perempuan rentan.

"Ayo bergerak bersama, masih banyak wanita di luar sana yang sangat membutuhkan bantuan kita," katanya.